Elon Musk, melalui perusahaannya xAI, telah meluncurkan Grok-3, model kecerdasan buatan (AI) terbaru yang diklaim memiliki kemampuan penalaran canggih dan daya komputasi lebih dari sepuluh kali lipat dibandingkan pendahulunya. Langkah ini menempatkan Grok-3 sebagai pesaing utama dalam arena AI, bersaing langsung dengan model seperti DeepSeek dan ChatGPT.
Data Dari MegaHdWall.com Grok-3 telah diintegrasikan dengan platform X (sebelumnya dikenal sebagai Twitter) dan tersedia bagi pelanggan Premium+. Selain itu, xAI memperkenalkan langganan SuperGrok untuk pengguna aplikasi seluler dan situs web. Chatbot ini mampu menghasilkan teks dan gambar, namun kurang memiliki pembatasan terhadap konten yang tidak pantas. Meskipun Musk mengklaim peningkatan signifikan dibandingkan Grok-2, beberapa pakar industri, seperti Gil Luria, meragukan apakah peningkatan tersebut sebanding dengan sumber daya yang dikeluarkan.
Selain itu, xAI juga memperkenalkan “Deep Search,” sebuah mesin pencari AI yang menjelaskan alasan di balik setiap jawabannya. Meskipun klaim kinerja Grok-3 masih menunggu verifikasi independen, salah satu pendiri OpenAI, Andrej Karpathy, mengakui kemampuan mutakhirnya. Peluncuran ini terjadi di tengah perselisihan hukum antara Musk dan Sam Altman dari OpenAI mengenai arah dan kontrol perusahaan.
Persaingan di bidang AI semakin intensif dengan munculnya Grok-3 sebagai penantang serius bagi ChatGPT dan DeepSeek. Meskipun klaim keunggulan Grok-3 masih memerlukan verifikasi lebih lanjut, langkah ini menunjukkan ambisi xAI untuk menjadi pemain utama dalam industri kecerdasan buatan.